Cinta dan Keterbatasanku


Bila tiba masanya bibirku tak lagi melengkung menghiasi kelopak matamu..
Bila tiba masanya suaraku parau dan terdengar tak indah di telingamu..
Bukan karna aku tak benar-benar mencintaimu..
Namun aku terlalu egois jika membiarkanmu terus merindukan sosok lemahku..
Engkau itu sungai, mengalirlah..
Walau sejatinya aku rindu nafasmu di setiap pagiku..
Aku rindu lantunan syairmu yang membuatku beranjak dari kursi empuk..
Aku rindu untuk tersenyum melihatmu disampingku ketika ku terjatuh..
Aku rindu mendekap hatimu..
Aku rindu membuatmu tertawa..
Aku rindu cemberut manismu karna tingkahku yang tak mau kalah..
Namun pada akhirnya harus ku relakan rindu itu melebur bersama tetesan bening yang jatuh ke lantai..
Lantai yang menjadi saksi betapa besarnya rasa itu bersemayam disini, di hati ini..
Lantai yang kini ku peluk ketika tak ada bahumu untuk ku sandari..
Sebagai perantara do'a yang selalu ku kirimkan padaNya..
Yang secepat ini telah hadirkan sosok terbaik untuk menjaga imanmu..
Menjaga senyum itu agar tetap lekat di bibirmu..
Meski itu menggores hatiku..
Membuat pikiranku melayang tak tau arah tuju..
Karna posisi itu lah yang selalu ku pinta padaNya melalui surat-surat kecilku..
Apalah daya, aku berasal dari pohon beringin yang tak pantas untukmu..
Engkau pantas untuk dia yang mengabdi untuk ilmu..
Yang nantinya akan membersihkan kerikil-kerikil tajam di jalanmu..
Menggenggam tanganmu untuk meraih JannahNya..
Menggenggam tanganmu untuk menggapai RidhoNya..
Dan aku..
Biarkanlah disini bertemankan waktu..
Mungkin dapat menghapus rasaku terhadapmu..
Yang mana aku pun tak pernah tau..

Read Users' Comments (0)

Coba Lihat Hatiku


tak mudah tampil sekuat ini..
dimana embun menatap sinis dan enggan memalingkan diri..
tak mudah tampil sekuat ini..
dimana burung tak lagi bernyanyi di pagi hari..
tak mudah tampil sekuat ini..
dimana cinta pun tak lagi menyapa hati..
tanya kenapa..??
cobalah lihat ke dalam sana..
dan lebih dalam lagi..
dapatkah kau temukan rona yang mulai memudar..
yang dulu slalu kau suntikkan pigmen-pigmen yang mencerahkan..
kini lenyap bersama lidahku yang kelu..
yang tak dapat mengeluarkan 3 kata dalam bingkisan kalbu..
betapa teririsnya hati..
betapa sulitnya untuk tetap berdiri..
disaat tetesan bening itu jatuh untuk insanNya yang lain..
mampukah jiwa untuk tetap qana'ah..
mampukah hati untuk tetap tabah..
menerima segala masalah yang menghentak..
karna sejatinya apa yang tampak berasal dari apa yang tidak tampak..


Read Users' Comments (0)